Kamis, 24 April 2008

AHMADIYAH

AssalamuAlaikum Wr.Wb...


ok, gw dapat request dari someone (gak mungkin kan gw bilang kak blackfogs? hehehe) untuk nulis artikel serius, OK DAH! kebetulan gw juga lagi pengen n gemes banget buat nulis ni artikel...


A.H.M.AD.I.Y.A.H

aliran yang katanya Islam, yang sekarang lagi diperdebatkan dimana-mana.

ini dia beberapa keterangan seputar ahmadiyah:

1.Aliran Ahmadiyah-Qadiyani itu berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi dan Rasul, kemudian barangsiapa yang tidak mempercayainya adalah kafir murtad
2.Ahmadiyah-Qadiyani memang mempunyai Nabi dan Rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad dari India
3.Ahmadiyah-Qadiyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab Tadzkirah
4.Kitab”Tadzkirah” tersebut adalah kumpulan wahyu yang diturunkan “tuhan” kepada Mirza Ghulam Ahmad yang kesuciannya sama dengan kitab suci Al-Qur’an, karena sama-sama wahyu dari Tuhan, tebalnya lebih tebal dari Al-Qur’an, dan kitab suci Ahmadiyah tersebut ada di kantor LPPI
5.Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri untuk melakukan ibadah haji yaitu Rabwah dan Qadiyan di India. Mereka mengatakan: “Alangkah celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qadiyan. Haji ke Makkah tanpa haji ke Qadiyan adalah haji yang kering lagi kasar”. Dan selama hidupnya “nabi” Mirza tidak pernah haji ke Makkah
6.Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan rasul yang wajib dipercayai hanya 25 orang, dalam ajaran Ahmadiyah Nabi dan Rasul yang wajib dipercayai harus 26 orang, dan Nabi dan Rasul yang ke-26 tersebut adalah “Nabi Mirza Ghulam Ahmad”, sama juga, mereka wajib meyakini 5 kitab suci, Al-Qur'an, Injil, Zabur, Taurat, dan kitab tadzkirah.

keterangan selanjutnya klik
http://www.perpustakaan-islam.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=74

aliran Ahmadiyah telah masuk di Indonesia sejak tahun 1920, dan pada tahun 1980 MUI mengeluarkan fatwa SESAT bagi Ahmadiyah.
60 tahun ahmadiyah baru diklaim sesat, nah...sekarang masih juga diperdebatkan. padahal
Pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana ada pasal baru yang berbunyi sbb: PASAL 56 a: Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun, barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan: a. yang pokoknya bersifat permusuhan. Penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama di Indonesia.

di Wonogiri, sekelompok mahasiswa islam melakukan aksi protes di depan kantor MUI karna tidak setuju dengan sikap pemerintah maupun fatwa MUI sendiri mengenai Ahmadiyah, mereka menganggap, Ahmadiyah seharusnya mendapat perlindungan dan diberikan hak-haknya untuk menjalankan ibadah. karena menurut mereka, setiap orang berhak untuk menganut agama yang diyakininya

melihat aksi kakak" mahasiswa itu, saya hanya bisa menarik nafas panjang, saya tidak habis pikir, ternyata mereka telah terkontaminasi paham liberalisme.
dengan aksi yang mereka lakukan itu, secara tidak langsung mereka juga ikut mendustakan Islam. bagaimana bisa seorang muslim membela orang" yang tidak mengakui Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir dan Al-Qur'an adalah kitab suci terakhir hingga akhir zaman???

perhatikan Firman ALLAH dalam Q.S Ali-imran ayat 105 dan 106:

-Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
-pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".

banyak pihak yang mengecam fatwa MUI untuk Ahmadiyah, diantaranya JIL (jaringan islam liberal) dan P2D (perhimpunan pendidikan demokrasi), saat konfrensi pers bersama di sekretariat P2D (1/8/2005) mereka mengatakan bahwa ketua dan wakil ketua MUI serta ulama-ulama lainnya adalah orang yang tolol! setelah itu mereka tertawa bersama..
mereka mengatakan bahwa argumen yang MUI berikan sangat singkat dan fatwanya sangat konyol, selain itu MUI dianggap malah akan mendatangkan pertikaian sesama umat islam di Indonesia.
pada kesempatan itu hadir pula Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, ia mengatakan dari 11 fatwa MUI, ada 4 fatwa yang kontroversial, diantaranya adalah pengharaman Ahmadiyah, pengharaman perkawinan beda agama, pengharaman aliran liberalisme, sekularisme dan pluralisme dan pengharaman doa bersama antar agama yang berbeda.

jujur, pertama membaca artikel itu, air mata saya hampir menetes, bagaimana bisa kita beribadah bersama-sama dengan non muslim, sementara Rasul sendiri telah menegaskan bahwa hubungan muslim dengan non muslim hanyalah sebatas urusan muamalat, selebihnya 'lakum diinukum waliadiin' untukmu agamamu, dan untukku agamaku. tapi apa mau dikata, ini memang akhir zaman, dan tanda-tanda kiamat kecil adalah terjadinya perpecahan diantara umat islam.
sedangkan ALLAH telah berfirman dalam Q.S.Ali'imran ayat 103:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk


apalagi, KOMNAS HAM desak SBY untuk cabut fatwanya mengenai Ahmadiyah, katanya wakil ketua KOMNAS HAM Zoemrotin.K.Susilo "kita bukan negara islam, tapi kita adalah negara yang memiliki konstitusi, yaitu UUD 1945, bagaimana konstitusi kita bisa kalah hanya oleh fatwa MUI?"

AstagfirullahulAdziim...

kenapa tidak sekalian membuat agama baru yang kitabnya adalah UUD???
bayangkan saja, ulama sudah tidak dihargai dan dimuliakan, padahal Ulama adalah pewaris para Nabi!

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(Q.S.24:51)
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan (Q.S.24:52)


kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah tetap amar ma'ruf nahi mungkar, bagaimanapun keadaan, sesadis apapun hujatan, kebenaran haruslah tetap ditegakkan..
karena firman ALLAH SWT:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(Q.S.Ali-imran:104)



*jihadku belum selesai sampai disini*


referensi:
tafsir AL-QUR'AN
detik.com
perpustakaan-islam.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb,

Saya Irenaeus Ahmad, seorang Ahmadi.

Terlalu banyak fitnah dan kebohongan yang beredar sehingga esensi misi dan tujuan Ahmadiyah terkaburkan.

Izinkan saya menjelaskan,
Pendiri Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad, mengaku ditunjuk Allah menjadi Al Masih Yang Dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw tentang masa depan Islam di Akhir Zaman. Mungkin orang bertanya, kan yang dijanjikan Al Masih Bani Israili yang sekarang masih di langit? Ahmad mengaku mendapat wahyu bahwa Isa Al Masih Israili sudah wafat dan dikubur di Kashmir, India (www.tombofjesus.com). Sebagai perbandingan, umat Yahudi percaya, sebelum datang Mesiasnya, Nabi Elias mesti datang dulu dari langit (dia juga dipercaya hilang karena naik ke langit). Tapi Nabi Isa bilang, yang datang sebagai perwujudan Nabi Elias adalah Yohanes Sang Pembaptis (Matius 11:13-14 , 17:12-13, Markus 9:13).

Kembali lagi ke hadis-hadis tadi, Nabi Muhammad saw memanggil Al Masih di akhir zaman dengan gelar Nabiullah. Maka menurutnya gelar kenabiaan Ahmad adalah keniscayaan (given), bukan sesuatu yang dia minta atau aku-akui.

Jadi pembesarbesaran masalah tentang kenabian Ahmad sebenarnya tidak pada tempatnya dan terlalu didramatisir. Nabi adalah utusan Allah, kalau ada orang mengaku Nabi tetapi bohong, adalah urusan Allah untuk menghukumnya. Urusan manusia adalah menyelidiki kebenarannya, lalu either mengimaninya kalau percaya dia benar, atau mengingkarinya kalau percaya dia bohong. But that is it, tidak boleh ada pemaksaan kehendak tentang keyakinan dan kebenaran.

Penjelasan lebih mendalam tentang keakhiran kenabian bisa dibaca di e-book di link ini http://www.alislam.org/holyprophet/Finality%20of%20Prophethood%20-%2020080423MN.pdf

So far, saya selalu memakai kata 'mengaku' atau 'menurutnya', which indicate saya tidak memaksakan ide bahwa apa yang dikatakan Ahmad adalah pasti benar. Silahkan Anda sekalian menyelidiki, menilainya , dan mengambil sikap: mengimani atau mengingkari. Selain daripada itu, saya sarankan untuk minta petunjuk Allah SWT sebagai Sang Pengutus para nabi, lewat sholat istikharah misalnya, untuk menanyakan kepada-Nya apakah benar Ahmad adalah Al Masih yang dijanjikan. Who is better Judge than Allah SWT, right?

Wassalam yang lemah,
Irenaeus Ahmad