Minggu, 23 November 2008

Nikmat Allah yang tersembunyi...

Sering deh, kita mengalami sesuatu yang rasanya gag enak banget, tapi ternyata…kalau kita mau merenungi, ternyata dibalik itu ada hikmahnya … bisa aja yang gag enak itu adalah nikmat yang tersembunyi! Apa aja ya?


1. http://enengnurul.files.wordpress.com/2008/07/dont_forget.jpgLupa

Lupa itu nikmat Allah lho, coba deh bayangin, gimana jadinya jika Allah tidak member nikmat lupa kepada seorang istri yang ditinggal suaminya? Ia akan selalu dirundung kesedihan seumur hidupnya. Lalu, gimana jadinya kalau seorang anak korban bencana alam gag bisa lupa sama musibah yang Ia alami? Tentu hidupnya akan Ia jalani dengan trauma berkepanjangan. Kecuali, kalo lupa bawa Pe-er, itu mah…udah salah ndiri (haha…pengalaman pribados)

2. The image “http://i177.photobucket.com/albums/w212/keep_talkin_ur_makin_me_famous/Broken%20heart/Broken_Heart.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.Patah Hati

Gimana sih rasanya patah hati? Sakit tauu..ya iyalah, sampe-sampe ada yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, tapi pernah gag, kita coba ngambil hikmahnya? Coba deh flash back lagi… gimana dulu sang kekasih, atau siapapun itu yang kita kagumi selalu menjadi nomer satu dihati, mikirin dia terus, pokoknya dia aja deh yang paling sempurna… tapi, ayo dong sadar, betapa kita udah sangat-sangat lalai gara-gara dia, pada saat dia udah gag adalah..baru kita sadar, ternyata si ‘makhluk’ sempurna itu gag ada, rupanya dia ngecewain aku…de el el, disitulah kita sadar, yang sempurna Hanya??? Dan yang gag pernah ngecewain kamu Hanya???

Ya Hanya Allah lah… just Allah.

Masih banyak deh pokoknya nikmat Allah yang kadang gag kita sadari… Allah MahaPemurah ya?

Rabu, 05 November 2008

Apa Iya, Modernisasi?

Westernisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “pemujaan yang berlebihan terhadap budaya barat”

mula westernisasi yaitu saat umat Islam yang setelah masa keemasannya,, malah terbuai dan terlena oleh kehidupan duniawi sehingga melupakan semangat jihad. Dan kesempatan itu, tidak disia-siakan oleh para musuh Islam yang sebelumnya telah berkali-kali dikalahkan dalam perang senjata, maupun kegagalan mereka dalam upaya kristenisasi umat Islam.

Perang dalam bentuk baru tersebut, belakangan dikenal dengan nama westernisasi yang mereka transfer, mereka masukkan, disusupkan, serta dibudidayakan ke dalam dunia pendidikan diberbagai negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dalam bentuk sarana maupun prasarana kebutuhan dunia pendidikan pada umumnya yang tidak terbatas, baik karya cetak, karya rekam, teknologi maupun budaya, bahkan ilmu pengetahuan baru, yang mereka sembunyikan di balik kata “modernisasi “.

Bentuk-bentuk westernisasi dalam prakteknya banyak disisipkan di bidang pendidikan kaum muslim,, yaitu sistem co education yakni menyatukan pelajar putra dan pelajar putri dalam satu kelas, yang nyatanya lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. Salah satu juga adalah menyusun kurikulum pendidikan sesuai dengan keinginan mereka (kaum imprealis barat), seperti yang kita ketahui, sekarang ini pelajaran agama islam (di luar madrasah) hanya disediakan waktu 2 jam bahkan 1 jam pelajaran. Sehingga tertanam di benak pelajar muslim bahwa pelajaran agama hanya pelajaran tambahan yang sifatnya kurang penting. Buktinya, agama islam hanya dipelajari menjelang ujian, kemudian jika ditanya rukun islam dan rukun iman atau disuruh membaca surah-surah pendek, pelajar tersebut akan kebingungan, dengan alasan lupa malah TIDAK TAHU! (bukan mengada-ngada, saya pernah me-MOS adik kelas yang seperti ini).


seharusnya


sekarang

Lalu di dalam kehidupan sehari-hari, syariah Islam di pisahkan sangat jauh dari umat islam sendiri, yang cukup di kenal dengan istilah sekularisme. Jadi, yang mereka bunuh adalah jiwa islamnya, bukan aktivitas seremonial islamnya. Makanya kita melihat umat Islam sekarang banyak yang merokok, pacaran, mengumbar aurat, mengghibah, tapi shalatnya rajin. Kenapa? karena saudara kita itu menganggap bahwa islam adalah shalat, puasa, haji, zakat, dan ibadah mahda lainnya. Hanya sebatas itu. Selebihnya, apa ada yang bertanya, mengapa kita harus berjilbab? Mengapa kita harus menahan pandangan dan menjauhi berikhtilat (bercampur baur) dengan lawan jenis tanpa ada kepentingan? Atau ibadah lain sifatnya ghairu mahda. Sangat jarang ada yang bertanya seperti itu, kenyataannya Islam hanyalah agama turunan dari orang tuanya. Berjilbab hanya karena perintah orang tua, memilih sekolah yang berkelas karena gengsi, bukan karena mutu pendidikan Islamnya, apakah ada yang bertanya mengapa produk rokok sangat mudah memberikan sponsor bahkan bagi kegiatan keagamaan? dan masih banyak lagi…

Mengapa sangat jarang ada yang tahu mengenai khalifah Islamiyah? Dimana pada saat itu adalah masa kejayaan umat Islam, yang kemudian dihancurkan oleh si munafik Kemal Pasha Attaturk yang membawa risalah barat sang penghancur…

Mengapa banyak umat Muslim yang lebih mengenal Napoleon yang berpura-pura menjadi muslim untuk menjebak umat Islam daripada Shalahudin Al-Ayyubi sang Panglima Kaum Muslim yang memenangkan perang salib?

Kemudian satu cara baru yang sangat efektif dalam proses westernisasi adalah memperalat atau mempengaruhi para pejabat tinggi dan menengah di pemerintahan atau tokoh-tokoh panutan masyarakat Islam agar dapat mengsukseskan program westernisasi, jadi tidak heran ketika Gus Dur mati-matian mendukung gerakan sesat Ahmadiyah dan mengatakan bahwa Ormas Islam yang anti Ahmadiyah adalah ‘preman berjubah’ lalu gerakan fundamentalis yang memperjuangkan syariat Islam akan hancur dengan sendirinya.. lalu betapa menyakitkan hati kaum muslimah karena pernyataan Gus Dur yang menolak RUU Pornografi berkata bahwa “wanita berkerudung dan berpakaian tertutup lebih memancing nafsu syahwat ketimbang wanita yang berpenampilan seksi”

Naudzu billahi min dzalik bapak yang satu ini….

Dan masih banyak lagi ‘produk-produk’ westernisasi yang tak pernah disadari oleh umat Islam.

Harapan saya, jadilah muslim dan muslimah yang mengikrarkan ‘laa ilaaha illallah, muhammadur rasulullah” benar-benar dari lubuk hati dan sempurna dalam perbuatan. Tidak akan ada manfaat bagi kita jika mengikuti para ‘musuh islam’ jadilah mawar diantara rerumputan, yang menarik untuk dipetik dan diletakan dalam hiasan vas indah. Dan jangan menjadi rumput diantara rerumputan lain yang diinjak-injak, dipangkas dan dibuang di tempat sampah, atau dibiarkan sampai menjadi liar. ,

dan ingatlah “barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya”