Jumat, 19 Juni 2009

Tiga Hari Bersama Penghuni Surga

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa’I, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rasulullah.

Anas bercerita : “pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, ‘sebentar lagi akan muncul di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga’ . tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengangkat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.”

Esok harinya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata begitu juga, “akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Dan muncullah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.

Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surge itu. Kemudian dia berkata kepadanya, “saya ini bertengkar dengan Ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kau member tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu?”

Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah Abdullah di rumah orang itu selama tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penghuni surge. Tetapi selama itu ia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya.

Kata Abdullah “setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir meremehkan amalannya, lalu aku berkata, ‘hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang dirimu sampai tiga kali, ‘akan datang seorang darimu sebagai penghuni surge. ‘aku ingin memerhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu.”

Lalu orang itu berkata, “yang aku amalkan tidak lebih dari apa yang engkau saksikan”. ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, lelaki itu memanggil lagi, kemudian berkata, “demi Allah, amalku tidak lebih dari apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan dari diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka.” Lalu Abdullah bin Amr berkata “beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek dari kaum Muslim, dan bersihnya hatimu dari perasaan dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tmpat yang terpuji itu. Inilah justru yang tidak pernah bisa kami lakukan”

.........

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “setiap masa ada orang yang sangat dekat dengan Allah (yang oleh Rasulullah disebut abdal). Kalau salah seorang di antara mereka mati, maka Allah akan menggantikannya dengan orang yang lain. Begitulah orang itu selalu ada di tengah-tengah masyarakat.”

Rasulullah mengatakan bahwa berkat kehadiran mereka, Allah menyelamatkan suatu masyarakat dari bencana. Karena merekalah Allah menurunkan hujan; karena merekalah Allah menumbuhkan tanaman; dan karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan. Sehingga para sahabat bertanya kepada Rasulullah “apa maksudnya ‘karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan?’” Rasulullah menjawab : “kalau mereka berdoa agar Allah memanjangkan usia seseorang, maka Allah panjangkan usianya. Kalau mereka berdoa agar orang zalim itu binasa, maka Allah binasakan mereka”. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “orang ini mencapai kedudukan yang tinggi bukan karena banyak shalatnya, bukan karena banyak puasanya, bukan pula karena banyaknya ibadah hajinya, tetapi karena dua hal ; yaitu memiliki sifat kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada sesama kaum Muslim”

0 komentar: