Sabtu, 26 September 2009

Umat Islam Hari Ini

sekarang ummat Muslim bak berada di sebuah perahu di tengah lautan yang berombak. Siapa yang pegangannya lemah, maka ia akan mudah tercebur ke laut. Tapi siapa yang pegangannya kuat, ia akan selamat sampai daratan.

Saya merasa kekuatan iman masing-masing muslim sedang diterpa ujian.. ujian untuk mempertahankan kekokohannya, mempertahankan kemanisannya.. dan mempertahankan ridho Allah terus menaunginya… keadaan seperti ini telah ada dalam nubuat Rasulullah beratus-ratus tahun yang lalu..seakan-akan Rasulullah telah mengetahui bahwa semakin lama banyak umat muslim yang jauh dari ibadah, yang jauh dari ulumuddin, jauh dari ulama…


Sekarang dari dalam bangunan Islam, kita dikepung oleh macam-macam firqoh yang kesemuanya mengaku ahlusunnah,, namun kenyataannya, pemikiran mereka amat jauh dari aqidah ahlusunnah… maka kini kita harus berhati-hati..jangan mengikuti sesuatu yang tidak kita ketahui ilmunya… jangan langsung tertarik oleh paham-paham ilberal yang menggerogoti Islam, yang sangat menjujung tinggi akal di atas Al-Qur’an dan sunnah, yang menganggap al-Quran sudah tak revelan untuk zaman ini… , (jika memang alquran sudah tak relevan, mengapa Allah menjadikan Al-Quran sebagai kitab suci umat muslim hingga akhir zaman?) Bukan hanya itu Al-quran sudah ditafsirkan sekehendak nafsu mereka hingga homoseksual dihalalkan, poligami diharamkan, wanita menjadi imam shalat laki-laki dibolehkan… naudzubillah!


Maka penting bagi umat muslim untuk mengetahui ilmu sebelum amal. Karena amal tanpa ilmu adalah sia-sia.. seperti perkataan salah satu saudara kita ketika ia melakukan ibadah Qurban “bagi saya berkurban hanya sekali seumur hidup” astagfirullah… sungguh kasihan saudara kita ini, amalnya sia-sia karena tidak dilakukan berdasarkan ilmu, tapi kehendaknya sendiri…


Namun tak cukup dengan ilmu, ilmu tanpa akhlak akan membuat kering kepribadian seorang muslim…

kini kita amat susah menjaga pergaulan.. ikhtilat dimana-mana, di sekolah, kampus, organisasi… interaksi dalam menuntut ilmu itu boleh, namun akhlak harus tetap diutamakan. Biasanya karena di dalam kelas atau organisasi masing-masing perempuan atau laki-laki sudah merasa sangat dekat emosionalnya, maka mereka sudah tak segan lagi saling memgang tangan, berangkulan, berdempetan, dan sebagainya… padahal Baginda Rasulullah SAW telah mencontohkan akhlaqul karimah ketika beliau hendak membaiat para muslimah, beliau tidak menjabat tangan mereka seperti yang beliau lakukan pada sahabat beliau yang laki-laki padahal itu adalah peristiwa penting.. maka bersikap wara' lah sahabat... (yaitu hal-hal yang tidak berfaedah. Sedangkan menurut As-Syibli, wara’ merupakan upaya untuk menghindarkan diri dari berbagai hal yang tidak berkaitan dengan Allah SWT.) tiada yang bisa menjaga diri kita kecuali Allah dan diri kita sendiri...



Tulisan ini adalah unek-unek saya, bukan untuk mengajari, tapi mengingatkan . . . maaf atas segala khilaf…

0 komentar: