Jumat, 03 Juli 2009

Hidup Sehat Dengan Pola Makan Rasulullah SAW

Banyak penyakit yang bersumber dari dalam perut kita. Padahal sebagai umat Islam kita telah ditunjukkan Allah seorang contoh yang demikian sempurna. Mulai dalam segala hal termasuk makan. yaitu Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam.

Hal pertama yang menjadi menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Telah kita ketahui udara pagi kaya akan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Dan ini sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya sehari penuh. Maka jangan heran, jika tidak bangun subuh kita terasa malas untuk melakukan aktivitas keseharian. Selanjutnya Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya.

Lepas subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al-Qur’an, kata ‘syifa’/ kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakirah, yang berarti umum, menyeluruh. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi memberishkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.


Masuk waktu dhuha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa’/ matang. Sabda beliau, barangsiapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun. Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma mengandung zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma di saat kehamilannya, sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.

Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu segar dan kurma, kemudian shalat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu sudah cukup mengenyangkan, sehingga setelah shalat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

Jika tidak berpuasa, menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan Cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali. Diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolestrol, dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Jadi, asalkan namanya sayuran, sepanjang itu halal, Insya Allah bergizi tinggi.
Di samping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Di antaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Jadi kira-kira seperti bubur ayam. Kemudian beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur.



  • ATUR POLA MAKAN
Cara mengkonsumsi makanan juga tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola makan tidak teratur, akan buruk akibatnya. Yang paling penting adalah meghindari isrof. Atau ‘berlebihan’. Kata Rasulullah, “cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya (hadits)”

Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktivitas pun tidak akan maksimal. Kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi ini penting: JANGAN KEKENYANGAN!

Kemudian Rasulullah juga melarang untuk makan lagi sesudah kenyang. Suatu hari, di masa setelah wafatnya Rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu Daulah Islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis, “apa yang membuatmu menangis wahai bunda?” Tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengeyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Yang selanjutnya, Rasulullah tidak makan dua jenis makanan yang panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam. Karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir mengkonsumsi daging. Sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra, “jangan kamu jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”
Inilah beberapa tuntunan Rasulullah dalam makan dan minum, semoga kita bisa mengikuti jejak beliau. Shollu ‘alan Nabi!!

3 komentar:

Beni mengatakan...

hemm...
postingan bagus!! :D
hem, semoga kita bisa mengamalkannya y!
hehe

BlaGaBloGer mengatakan...

Waahhh,,,saya juga suka madu dan kurma....

mantep infonya...

ummi alif mengatakan...

subhannallah nice post ukhti, saya pernah membaca disebuah buku judulnya kehidupan sehari2 Rasulullah SAW, saya lupa pengarangnya siapa, sdh lama sekali. memang seharusnya kita bercermin pada kehidupan rasulullah ya, rasanya bahagia sekali :)