Rabu, 10 September 2008

HIV AIDS, PENYULUHAN ATAU PEMBEBASAN ???

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hari gini, siapa yang tidak kenal dengan yang namanya HIV? atau AIDS?

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. sedangkan AIDS, adalah singkatan dari Acquired Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan gejala yang diakibatkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia karena terinfeksi HIV.

Biasanya, orang awam kurang paham dengan cara penularan HIV AIDS, mereka sering mengira bahwa HIV AIDS bisa ditularkan melalui kegiatan berenang di kolam renang umum, terkena air ludah atau kencing, buang air besar atau kecil di WC umum, atau melalui alat-alat makan dan minuman. padahal, penularan Virus HIV hanyalah dari darah, cairan alat kelamin, dan air susu ibu (ASI).

informasi mengenai HIV AIDS kini telah sampai di sebagian besar sekolah-sekolah SLTP atau SLTA termasuk juga sekolah saya, melalui pelajaran PIK-KRR (pusat informasi konsultasi kesehatan reproduksi remaja)
dan inilah yang akan saya bahas lebih lanjut:

Di buku materi penyuluhan yang judulnya 'Remaja Sehat? WHY NOT?' terbitan Direktorat Bina Kesehatan Anak Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI Tahun 2007 menyebutkan bahwa ada lima cara pencegahan penyakit HIV AIDS, yaitu (gaya bahasa mengikuti buku):
A = ABSTINENCE atau Amannya sih tidak berhubungan seks
B = BE FAITHFULL atau untuk yang sudah menikah, bagusnya saling setia, berhubungan seks hanya dengan pasangan tetap
C = CONDOM atau Kondom, bagaimanapun, kita tahu bahwa ada juga teman-teman kita yang sudah melakukan hubungan seks. kadang, meskipun mereka sudah berusaha tidak lagi melakukannya, tetapi ada aja yang suka bablas. Nah...buat mereka, kondom adalah satu-satunya cara untuk mencegah tertularnya HIV.
D = DRUG atau gak usah nge-drug atau pakai NAPZA
E = EQUIPMENT atau enaknya pakai alat-alat yang bersih, steril, sekali pakai dan tidak bergantian, misalnya : jarum suntik, pisau cukur, alat operasi, jarum tato, alat tindik, dll

Di dalam buku itu, umumnya juga di buku-buku materi penyuluhan lain atau di seminar-seminar KRR atau HIV AIDS, selalu memberikan solusi pencegahan yang sama kepada remaja agar terhindar dari HIV AIDS, tapi, jika teman-teman lebih kritis, kalimat yang mereka gunakan, seakan-akan memberi keluasaan atau pilihan kepada teman-teman para remaja untuk mau melakannya atau tidak. sebagai contoh,

POIN A , kata 'amannya sih tidak berhubungan seks' = sama sekali tidak menegaskan keharusan kita untuk tidak melakukan hubungan seks. hanya mengatakan 'amannya sich', berarti hanya sekedar memberi pengetahuan bahwa akan aman jika tidak berhubungan seks. bukan melarang. akibatnya, remaja akan mencari cara yang aman untuk melakukan hubungan seks.

POIN B, apa salahnya kita langsung to the point bilang 'jangan melakukan perzinahan', sedangkan kalimat di atas secara tidak langsung membolehkan hubungan seks dengan bertukar pasangan, tapi, bagusnya setia hanya dengan satu pasangan.

POIN C, nah...ini dia, kalimatnya seakan memberi kebebasan dengan memberikan solusi kondom pada remaja yang kebablasan dan tidak bisa menahan keinginan berhubungan seks di luar nikah (berzina)! seakan-akan seperti ini "ya udah, gak apa-apa kalo kamu mau berhubungan seks, tapi inga ya! harus aman! pakai kondom!"
di pelajaran KRR, siswa sudah diberi tahu bagaimana caranya memakai kondom. ditambah lagi di adakannya ATM kondom, free seks makin merajalela...
pertanyaannya, mau jadi apa remaja kita jika terus di bebaskan melakukan free seks??? apalagi, menurut penelitian virus HIV lebih kecil ukurannya dari serat-serat bahan kondom tersebut, sehingga virusnya sangat mungkin untuk masuk. jadi, apakah ini satu-satunya solusi??

POIN D dan E, kata 'gak usah' dan 'enaknya' seperti di poin A sama sekali tidak menunjukan penegasan akan bahaya kita menjauhi drug dan alat-alat yang tidak steril. seharusnya mereka menggunakan kata 'jangan'
coba teman-teman bandingkan, kata 'gak usah' dengan kata 'jangan' :
"kamu gak usah jemput aku bentar malam"
"kamu jangan jemput aku bentar malam"
kalimat pertama, jika ada seseorang yang berkata pada kita, otomatis kita masih akan berfikir dan masih berniat untuk menjemput dia walau ia mengatakan tidak perlu. sedangkan kata 'jangan', pasti kita sudah tidak berniat menjemput dia, karena ia sudah menolak dengan tegas.

sebagai remaja yang juga mendapat pengetahuan PIK-KRR di sekolah, sebenarnya saya kecewa dengan materi penyuluhan tersebut. karena untuk remaja yang terbiasa melakukan hal-hal negatif bisa saja merasa di beri kebebasan untuk menentukan pilihannya sehingga mereka jadi makin tak terkontrol dan ketika ditanya, bisa saja mereka memberikan alasan seperti poin-poin di atas. satu lagi, di banyak materi PIK-KRR, sangat jarang sekali disinggung mengenai pentingnya peran agama secara lebih spesifik untuk mencegah free seks, narkoba atau HIV AIDS, padahal, agama adalah benteng yang paling kokoh untuk mencegah perbuatan buruk manusia..


Sekian, untuk sobatku, teriakan PRESTASI YESS! HIV NO!!!


wassalam :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ya ampun Topikna HIV AIDS...jarang banget ada yang bahas topik ini karena masih dianggap tabu....

sebaiknya ya emang menjauhi perilaku FreeSex biar lebih amannya...

salam kenal yaaa

Anonim mengatakan...

HIV sengaja dibuat untuk mempertahankan bisnis kondom.....