Kamis, 25 September 2008

Ngoreksi Shalat Berjamaah yuk!


Mungkin sering kita alami masalah pelurusan shaf dalam shalat berjamaah. Apalagi shalat berjamaah di masjid..duh, kadang-kadang jadi dongkol kalau ada yang gag mau meluruskan shaf, padahal kan, itu sesuatu yang urgen!

Nah..supaya kita semua tau, saya dah ngutip nih, dari buku saku “renungan SHALAT BERJAMAAH” dari M.Zubaidi…

Dan hal-hal yang sering kita lalaikan adalah…

1. Imam tidak peduli kondisi shaf makmum
Imam harus meluruskan shaf makmum baru memulai shalat. Sebagaimana sabda Nabi SAW di dalam mengomando jamaah sebelum memulai shalat. Beliau bersabda : “hendaklah kamu meluruskan shaf-shaf atau (jika tidak) Allah akan jadikah kamu selalu berselisih” (HR. BUKHARI)
Nabi SAW gag hanya menyuruh meluruskan shaf bahkan beliau bertindak langsung, beliau memegang pundak-pundak para sahabat yang gag lurus untuk diluruskan.
Ibnu Mas’ud ra. Berkata : “ Rasulullah SAW biasa menyentuh pundak-pundak kami lalu berkata : luruslah dan jangan berselisih maka hati-hatimu menjadi berselisih (HR.MUSLIM)
Disini, fungsi meluruskan dan merapatkan shaf bukan supaya syaitan gag masuk menyelinap, tapi agar terjadi kedekatan antar umat muslim, dan gaga ada jarak dan perbedaan antara pejabat dengan sopirnya, atau majikan dengan pembantunya de-el-el.

2. Makmum gag menyadari kewajiban dirinya untuk selalu menjaga lurusnya shaf.
Hadits diatas telah menunjukan betapa meluruskan shaf itu sangat penting. Bahkan mengancam jika umat ini gag meluruskan shafnya, maka Allah akan menjadikan umat ini berselisih.
Disamping itu, Nabi SAW bersabda : “Luruskanlah shaf-shaf kamu, meluruskan shaf itu termasuk dari bagian dari pengegakan shalat” (HR.BUKHARI)
Ini berarti, orang yang gag menjaga kelurusan shafnya belum bisa menegakkan shalatnya secara benar. Sebenarnya, meluruskan shaf itu mudah kok, gini :
- Jika pundak kita agak ke depan atau ke belakang, artinya shaf kita gag lurus, maka dengan sedikit bergeser, shaf jadi lurus ^_^
- Jika ruku’ kaki Qta nampak lebih ke depan atau ke belakang dibanding dengan kaki orang lain, berarti shaf Qta gag lurus, maka dengan sedikit bergeser, shaf Qta jadi lurus ^_^

3. Makmun gag menyadari kewajibannya untuk selalu menjaga rapatnya shaf.
Banyak orang muslim jika shaalt di masjid menganggap sajadahnya atau gambar sajadah di karpet masjid sebagai kaplingan miliknya. Maka, orang itu gag mau bergeser merapatkan diri, meskipun antara dia dan orang disebelahnya ada jarak. Bahkan diantara jamaah ada yang kalu Qta mau merapat, eh…dia malah menjauh *udah gitu pake jutek lagi mukanya..hehe*
Dari Anas ra. Menceritakan : “kami biasa (jika shalat berjamaah) melekatkan pundak kami dengan pundak yang lain dan kaki kami dengan kaki yang lain” (HR. BUKHARI)

4. Makmum membawa anaknya yang masih suka bermain di shaf-shaf depan ketika shalat.
Maka, ketika anak itu pergi, shafnya jadi kosong dan renggang atau ketika anak itu main, bergerak-gerak kerapatan shaf jadi rusak. Boleh jadi kalau anak itu shalatnya bagus, tenang, tidak main-main, tapi keberadaannya di shaf depan bisa menyebabkan anak-anak lain ikut maju ke depan.
Rasulullah telah mengatur tentang penempatan shaf, yaitu anak-anak di shaf anak-anak (belakang shaf bapak-bapak) seperti keterangan Abu Malik Al-Asy’ari ra. Berikut ini :
“aku akan tunjukkan kamu shalat seperti shalatnya Nabi ra, maka ia membariskan bapak-bapak, lalu membariskan putra-putra di belakang shaf bapak-bapak dan memberikan wanita di belakang shaf putra-putra” (HR. AHMAD)

Insya ALLAH bermanfaat nambah ilmu Qta yah sOb..Amin.

0 komentar: